Bab 3


Kewirausahaan dari Perspektif Sosiologi


Seperti yang kita ketahui, peluang kewirausahaan membutuhkan formulasi kerangka baru (Casson, 1982). Sekarang, mari kita mengajukan pertanyaan: kenapa seseorang dan bukan yang lain, dapat mengetahui dan melihat adanya peluang? Rumus yang dapat kita ajukan adalah kepemilikan orang tersebut akan informasi dan belief yang dapat mengantarkan seseorang untuk berpikir tentang ide-ide inovatif. Karena belief dan kepemilikan informasi tidak sama antara satu orang dengan yang lain maka tidak setiap orang mampu mengenali setiap peluang kewirausahaan yang tersedia (Shane, 2000). Penelitian telah menjelaskan bahwa karakteristik psikologis dan non-psikologis dari seseorang mempengaruhi tendensinya untuk mengihat peluang kewirausahaan.

Secara umum, yang menyebabkan seseorang mampu melihat peluang usaha dibandingkan yang tidak adalah pertama mereka memiliki akses yang lebih baik akan informasi tentang keberadaan peluang. Kedua, mereka dapat mengenali peluang lebih baik daripada yang lain, walaupun diberikan sejumlah informasi yang sama tentang hal peluang. Biasanya, hanya orang yang memiliki kemampuan kognitif superior yang memiliki kemampuan tersebut.
                                     
A.   Akses informasi
Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain (Hayek, 1945; Kirzner, 1973). Informasi ini memungkinkan seseorang untuk mengetahui bahwa sebuah peluang adalah sebuah anugerah ketika orang lain mengabaikan situasi tersebut. Informasi pengalaman hidup yang spesifik, seperti pekerjaan atau kehidupan sehari-hari dapat memberikan akses pada informasi dimana orang lain belum tentu mendapatkannya (Venkataraman, 1997). Pengalaman hidup ini memberikan proses permulaan pada informasi bahwa orang lain telah menggunakan sumberdaya secara tidak lengkap atau tidak proporsional, seperti perubahan teknologi atau perkembangan peraturan yang baru.

B.     Pengalaman hidup
Aktivitas tertentu memberikan referensi pada pengatahuan yang dibutuhkan untuk mengetahui peluang. Dalam faktanya, penelitian sebelumnya telah menunjukkan kejadian dari dua aspek pengalaman hidup yang meningkatkan probabilitas seseorang untuk mengetahui peluang yaitu pekerjaan dan pengalaman yang berbeda.

C.    Pekerjaan
Pekerjaan seseorang dapat mengantarkan seseorang untuk menemukan peluang baru. Sebagai contoh, ahli kimia atau fisika lebih dulu dalam menemukan teknologi dibandingkan ahli sejarah karena penelitian memberikan mereka akses pada informasi tentang peluang dimana orang lain tidak mendapatkannya (Freeman, 1982). Diantara tipe-tipe pekerjaan yang menyediakan akses pada informasi, yang paling signifikan adalah Research and Development (Klepper dan Sleeper, 2001). Karena penelitian dan pengembangan menciptakan sebuah informasi baru yang menyebabkan perubahan teknologi, sehingga menjadi sebuah sumber utama dari peluang (Aldrich, 1999) maka orang yang bekerja dalam bidang penelitian dan pengembangan akan lebih cepat mengetahui tentang adanya peluang dan perkembangan teknologi dibandingkan orang lain.

D.    Variasi dalam pengalaman hidup
Variasi dalam pengalaman hidup menyediakan akses pada informasi yang baru dan dapat membantu seseorang dalam menemukan peluang. Penemuan peluang ini kadang seperti menyusun puzzle, karena sebuah kepingan informasi yang baru kadang memiliki elemen yang hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir. Variasi dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi yang baru. Selanjutnya, dari hal tersebut individu dapat menemukan kepingan peluang (Romanelli dan Schoonhoven, 2001) karena individu dengan pengalaman hidup dan pekerjaan yang banyak akan memiliki akses dalam pengalaman yang beranekaragam (Casson, 1995).

Delmar dan Davidsson (2000) telah membandingkan sampel secara acak dari 405 orang yang memiliki bisnis dengan sebuah kelompok kontrol yang juga dipilih secara acak dan menemukan bahwa dalam proses memulai sebuah bisnis umumnya mereka adalah orang yang sering berpindah-pindah kerja dibandingkan kelompok kontrol.

E.     Ikatan Sosial
Salah satu cara yang penting agar individu bisa mendapatkan akses informasi tentang peluang kewirausahaan adalah melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial seseorang akan mempengaruhi informasi apa yang mereka terima dan mengkategorikan informasi tersebut.

Ikatan yang kuat pada seseorang yang kita percayai sepenuhnya, juga sangat menguntungkan dalam menemukan peluang. Dalam ikatan yang kuat, terdapat kepercayaan sehingga individu dapat mempercayai sepenuhnya keakuratan informasi yang datang dari orang tersebut. Kepercayaan dalam keakuratan informasi merupakan hal yang penting untuk penemuan peluang karena wirausahawan membutuhkan akses informasi, dan selanjutnya mensintesiskannya.

Beberapa penelitian mendukung pendapat ini bahwa ikatan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menemukan peluang kewirausahaan. Sebagai contoh, Zimmer dan Aldrich (1987) mempelajari kelompok etnik yang bekerja secara mandiri di tiga kota di Inggris dan menemukan bahwa kebanyakan pemilik usaha mendapatkan informasi tentang peluang kewirausahaan melalui channel mereka.

Share: